Kamis, 24 Maret 2011

tugas kuliah

RESUME PENGANTAR PRAKTIK PEMBELAJARAN MIKRO
PPM adalah mata kuliah yang dapat diaplikasikan secara nyata dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan yang nantinya akan mencetak mahasiswa yang mampu menguasai kompetensi keguruan sehingga dapt mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional. Ciri khas program ini mahasiswa sebagai calon guru berlatih mengajar temannya sendiri sebagai peserta didik dalam kelas kecil ( 8 sampai 12 siswa), dengan durasi waktu praktik mengajar maksimal 20 menit efektif, dan dengan materi yang terbatas.
Dengan demikian maka PPM mempunyai ciri-ciri lain sebagai berikut :
a. Menyederhanakan hal-hal yang terdapat dalam proses pembelajaran di kelas, diantaranya:
b. Baham/materi pembelajaran sedikit atau terbatas
c. Memungkinkan adanya pengamatan atau pengawasan yang lebih teliti
d. Feedback atau umpan balik dapat diberikan secara cepat, langsung, mendalam dan bisa di ulang-ulang untuk dipahami bagi yang bersangkutan


Bagaimana belajar sains?
"Ilmu belajar dan mengajar adalah proses menemukan" (Nasional
Research Council, 2000). Berbicara mengenai proses belajar mengajar sains (PBM) di sekolah seringkali membuat kita kecewa apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar. Mengapa?
1. Banyak siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya.
2. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan baagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan.
3. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah.
Padahal mereka sangat membutuhkan untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan tempat kerja dan masyarakat pada umumnya dimana mereka akan hidup dan bekerja.
Permasalahannya bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam sains/ mata pelajaran tertentu, sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingatnya lebih lama konsep tersebut?
“kini saatnya reformasi pendidikan sains supaya terjawab semua permasalahan yang ada”


Model Pembelajaran Sains:
Content Based Approach, pembelajaran sains yang menekankan penguasaan dan pemahaman akan fakta-fakta ilmiah (scientic content).
Competence Based Approach, pembelajaran sains yang selain mencakup penguasaan dan pemahaman kandungan ilmiah (fakta-fakta sains) juga mencakup pembinaan terhadap sikap dan perilaku ilmiah.
Sains adalah satu kesatuan yang tersusun atas empat unsur yang terjalin dalam interelasi yang mekanistis. Dengan interelasi yang mekanistis.
Empat unsur sains adalah :
1. Nilai-nilai Ilmiah
Keinginan Untuk Mengetahui dan Memahami (Longing to know and understand).
Menanyakan segala hal (Questionong of All Things)
Pengumpulan Data-data dan Pemaknaannya (Search for Data and The Meaning)
Tuntutan Pembuktian ( Demand For Verification )
Taat Logika (Respect for Logic)
Pertimbangan Premis dan Konsekuensi (Consideration of Premises and Consequences).
2. Sikap dan Perilaku Ilmiah
Curiosity
Honesty
Willingness to suspend judment
Skepticism
Objectivity
Positive approach to failure
Respect for the environment
Lack of Superstition
3. Proses-proses Ilmiah
1 Proses Dasar;pengamatan, komunikasi, klasifikasi penggunaan angka, penggunaan relasi ruang-waktu dan pertanyaan-pertanyaan operasional.
2 Proses-proses Kasual; inferensi, prediksi, penarikan
kesimpulan, sebab-akibat.
3 Proses-proses Eksperimental;pengontrolan variabel,
penghipotesaan, eksperimen, penafsiran data dan definisi operasional
4. Kandungan Ilmiah

Pengalaman di Negara lain menunjukkan bahwa minat dan prestasi siswa dalam bidang matematika, sains, dan bahasa meningkat secara drastic pada saat;
1. Mereka dibantu untuk membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah mereka miliki atau mereka kuasai.
2. Mereka diajarkan bagaimana konsep, dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas.
3. Mereka diperkenalkan untuk bekerja secara bersama-sama (cooperative)

Belajar dari Negara Sakura
Sikap positif orang Jepang :
• Tidak mudah menyerah
• Tidak takut pada cobaan dan kesusahan
• Menjaga harga diri dan kehormatan bangsa melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh
• Kesungguhan
• Disiplin
• Kerja keras
• Semangat “Bushido”
Cara hidup bangsa Jepang
• Bergerak cepat
• Berjalan cepat
• Selalu mengejar waktu
• Serba cepat
• Tidak membuang waktu
"Bagaimana jika seekor burung tidak bisa berkicau?
" Nobunaga menjawab: "Bunuh burung itu!"
“Hideyosi menjawab : "Buat burung itu ingin berkicau"
Sementara Ieyasu menjawab: "Tunggu"
(Falsafah Jepang-Abad XVI)
Seperti jawaban Hideyosi, itulah yang akan kita lakukan di sini. Membuat burung yang tidak mau berkicau menjadi penyuara indah dan berani. Menyegarkan dan juga merangsang dinamika kehidupan, dinamis, ilmiah tapi membumi.

Siklus belajar dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
• Tahap eksplorasi
Mengamati demonstrasi, observasi fenomena sekitar, membaca buku sumber. Pada fase exploration, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum dan telaah literatur.
• Tahap eksplanasi
Menjelaskan temuan hasil, memasangkan contoh dan bukan contoh. Guru harus mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap ini pebelajar menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari
• Tahap elaborasi
Pada fase elaboration (extention), siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum lanjutan dan problem solving. Pada tahap akhir, evaluation, dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase sebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, atau kompetensi pebelajar melalui problem solving dalam konteks baru yang kadang-kadang mendorong pebelajar melakukan investigasi lebih lanjut. Berdasarkan tahapan-tahapan dalam metode pembelajaran bersiklus seperti dipaparkan di atas, diharapkan siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Berdasarkan uraian di atas, elaborasi dapat dimplementasikan dalam pembelajaran bidang-bidang sain maupun sosial.
• Tahap konfirmasi
Mendapat penguatan dari berbagai sumber sehingga siswa tahu mana yang salah/mana yang benar, simpulan akhir
• Tahap Evaluasi
Mengevaluasi hasil dan proses.
Mendemonstrasikan keterampilan
Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Mengekspresikan pendapat sendiri
Sosl-soal tertulis

Komponen Pendahuluan
• Menarik perhatian siswa
Gaya mengajar guru dan pola interaksi yang bervariasi
Penggunaan media pembelajaran.
• Menimbulkan motivasi
Kehangatan dan keantusiasan
Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
• Memberi acuan
Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
• Membuat kaitan
Membuat kaitan masalah yang akan dibahas dengan pengalaman atau pengetahuan yang telah dikuasai siswa.
Membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa.
Menjelaskan pengertian dahulu (apabila bahan baru)

Kamis, 17 Maret 2011

RPP fisika micro ku

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 1x20 menit (1 pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2010/2011


a. Standar kompetensi :
 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika benda titik
b. Kompetensi Dasar :
 2.1 Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan
c. Indikator :
 1. Menyebutkan pengertian gerak lurus
 2. Menunjukkan perbedaan antara perpindahan dan jarak
 3. Menunjukkan perbedaan antara kecepatan dan kelajuan
d. Tujuan :
 1. Siswa dapat memahami pengertian gerak lurus
 2. Siswa dapat membedakan pengertian jarak dan perpidahan
 3. Siswa dapat membedakan pengertian kecepatan dan kelajuan
e. Materi Pembelajaran :




memberikan
memberikan



berkaitan dengan





f. Metode dan Pendekatan Pembelajaran :
 Pendekatan : Belajar dengan Cara Bekerja Sama
 Strategi : The Power of Two
g. Langkah-langkah Pembelajaran (20 menit)
Satu Kali Pertemuan
Kegiatan Awal ( 5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Durasi Waktu
Guru mengucap salam dan berdoa sebelum pelajaran dimulai Menjawab salam dari guru dan ikut berdoa 2 menit
Guru memberikan sebuah pertanyaan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
Gerak buah kelapa yang jatuh dari tangkainya, gerak pelari,mobil,sepak bola, begitu juga gerak bumi dan bulan merupakan contoh gerak dalam kehidupan sehari-hari. Apakah gerak itu? Siswa menjawab pertanyaan guru 3 menit

Kegiatan Inti ( 10 menit)
Nama kegiatan Kegiatan Pembelajaran Durasi Waktu
Eksplorasi 1. Guru mengajukan sebuah permasalah, misalnya :
Meminta siswa untuk maju didepan kelas memperagakan jalan lurus. Contoh ini merupakan gerak lurus. Apakah gerak lurus itu?
2. Siswa diminta untuk menuliskan jawabannya sendiri (individu). 2 menit
Elaborasi 3. Guru meminta siswa untuk berpasangan
4. Guru meminta siswa mendiskusikan jawabannya kemudian menuliskan hasil diskusi.
5. Guru meminta laporan (hasil diskusi) untuk dikumpulkan dalam 1 lembar kertas.
6. Siswa mendiskusikan laporan pada tingkat kelas. 5 menit
Konfirmasi 7. Guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan, serta memberikan penekanan pada materi ini. 3 menit

Kegiatan Akhir (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Durasi Waktu
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Guru memberikan tugas rumah pada siswa. Siswa menanyakan hal-hal yang dirasa belum paham.


Siswa wajib mengumpulkan pada pertemuan yang akan datang sebelum pukul 07.00 di meja guru. 3 menit
Guru menutup pelajaran dengan mengucap doa dan salam. Siswa ikut berdoa dan menjawab salam

2 menit






h. Sumber Belajar :
 Supiyanto.2006.FISIKA UNTUK SMA KELAS X.Jakarta: PHiBETA
 Marthen Kanginan.1994. Fisika SMU kelas X 1A.Jakarta: Erlangga








i. Penilaian :
 Aspek Kognitif
1. Siswa menyelesaikan soal tugas individu tentang gerak lurus
 Aspek Afektif
2. Bentuk Instrumen : lembar pengamatan kognitif dan afektif (terlampir)
lembar soal tugas individu (terlampir)


Yogyakarta ,
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Fisika



Winarti, M.pd Si Nopita Setiawati
NIP NIP







Lampiran 1
LEMBAR PENGAMATAN KOGNITIF DAN AFEKTIF
MATA PELAJARAN FISIKA


No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Nilai
A B C D





Keterangan :
A : kerja sama dalam berpasangan/kelompok
B : kelengkapan tugas kelompok
C : kelengkapan tugas individu
D : ketepatan mengumpulkan tugas individu

Skor maksimum : 3
Skor minimum : 3
Dengan kriteria : 3 = baik
2 = cukup baik
1 = kurang baik

Pedoman penilaian : Nilai = ( jumlah skor x 100) : 9




Lampiran 2
SOAL TUGAS INDIVIDU

1. Speedometer yang sering anda lihat pada sepeda motor atau mobil digunakan untuk mengukur kecepatan atau kelajuan. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan? b.Apa perbedaan antara kelajuan dan kecepatan?

2. Jika pada gambar di bawah ini titik 0 ditetapkan sebagai titik acuan tentukan :
a. perpindahan dari X1 ke X2
b. perpindahan dari X1 ke X3

3. Sebuah sepeda bergerak pada jalan lurus dan kedudukannya setiap saat dapat dinyatakan oleh x = 2t2+5t-1, x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan kecepatan rata-rata sepeda antara t = 1s dan t = 2s.

4. Sebuah mobil bergerak dari P ke Q dengan kelajuan tetap 20 m/s. Kemudian mobil itu bergerak dari Q ke R dengan kelajuan yang sama selama 20 sekon (lihat gambar).
P 400 m Q


300 m

R
Tentukan : a. selang waktu PQ
b. kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata untuk perjalanan dari P ke R melalui Q

5. Sebuah mobil menempuh jarak 540 km dalam waktu 4,5 jam
a. Tentukan jarak yang ditempuh mobil tersebut jika bergerak selama 8 jam.
b. Tentukan waktu yang diperlukan mobil tersebut untuk menempuh jarak 200 m.

Senin, 14 Maret 2011

Lirik Lagu Barat

Wake mE Up whEn September Ends..(by.Green DAy)
Summer has come and passed

The innocent can never last

wake me up when september ends



like my fathers come to pass

seven years has gone so fast

wake me up when september ends



here comes the rain again

falling from the stars

drenched in my pain again

becoming who we are



as my memory rests

but never forgets what I lost

wake me up when september ends



summer has come and passed

the innocent can never last

wake me up when september ends



ring out the bells again

like we did when spring began

wake me up when september ends



here comes the rain again

falling from the stars

drenched in my pain again

becoming who we are



as my memory rests

but never forgets what I lost

wake me up when september ends



Summer has come and passed

The innocent can never last

wake me up when september ends



like my father's come to pass

twenty years has gone so fast

wake me up when september ends

wake me up when september ends

wake me up when september ends 

Minggu, 13 Maret 2011

profesi pendidikan

 
GURU ; MENGAJAR SEKALIGUS MENDIDIK
            Pendidikan adalah salah satu harapan besar bagi negeri ini agar bias bangkit dari keterpurukan dalam semua aspek kehidupan. Kini profesi guru tidak lagi dipandang sebelah mata, karna disinilah letak strategis guru dalam dunia pendidikan. Karena itu tidak ada pilihan lain profesi guru harus mampu memosisikan diri sebagai guru-guru yang ideal dan layak, yakni guru-guru yang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman yang kian maju dan kompetitif mempunyai kekuatan spiritual, intelektual, emosional dan social yang tinggi serta kreatif melakukan terobosan dan pembaharuanyang kontinu dan konsisten.
            Pembahasan mengenai guru selalu menarik, karena ia adalah kunci pendidikan. Artinya, jika guru sukses, maka kemungkinan besar murid-muridnya akan sukses. Guru adalah figure inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya. Jika guru mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak didiknya, maka hal itu akan menjadi kekuatan anak didik dalam mengejar cita-citanya di masa depan.
            Sosok guru mengemban tugas mulia ini baiknya disertai profesionalisme dalam mengajar. Kini sudah tidak dibenarkan mengajar dengan kekerasan, member hukuman semaunya sendiri melainkan dengan jiwa yang penuh pendekatan pada siswa memahami kondisi psikologi anak didik. Karena siswa berasal dari berbagai jenis latar belakang. Interaksi antara guru dan peserta didik harus terjadi seimbang maka dengan kondisi yang seimbang tersebut akan menimbulkan rasa nyaman pada siswa dan membangkitkan motivasi untuk belajar.
            Guru sebagai transfer of knowledge, tugas guru kedepan tak hanya mengajar, melainkan sebagai inovator pembelajaran. Mudah-mudahan ini bias terwujud demi pendidikan lebih maju daripada sebelumnya. Dalam proses pembelajaran, guru semua mata pelajaran dituntut untuk inovatif. Hal itu mencakup beberapa hal seperti bahan ajar, sarana belajar dan sebagainya. Dengan begitu proses pembelajaran dikelas akan menjadi menarik, dinamis tidak menimbulkan siswa bosan atau bahkan ngantuk.
Alhasil, siswa pun akan makin giat dan senang belajar di kelas karena gurunya mampu mengemas pembelajaran secara menarik.
            Namun, mencari sosok-sosok guru yang inovatif dalam pembelajarannya di kelas, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Umumnya, dijumpai guru-guru lebih nyaman mengajar dengan gaya khotib yaitu berceramah. Siswa diminta mendengrakan baik-baik. Sementara guru sibuk menyampaikan,seraya membuka-buka materi ajarnya tanpa mengerti apakah siswanya mengerti,maksud atau sama sekali tidak memahami apa yang sedang diajarkannya.
            Umumnya juga, ketika guru tidak bias mengajar karena ada keperluaan, lagu lama guru yaitu meninggalkan perintah untuk mengerjakan LKS, mencatat halaman sekian dan dikumpulkan. Di sini LKS alias Lembar Kerja Siswa betul-betul menjadi bahan kerjaan siswa agar tidak rebut di kelas atau main ke luar kelas. Kalau seperti ini kondisinya, lantas apa yang bias kita harapkan dari para siswa itu, selain hanya keluhan banyaknya tugas dari gurunya.
            Supaya hal tersebut tidak terus menjadi budaya dalam pembelajaran maka disarankan guru perlu berpikir dan bertindak inovatif. Namun,semuanya itu butuh proses. Seorang guru yang baik, merupakan seorang innovator yang baik. Ia akan selalu berpikir dan bertindak inovatif dalam pembelajarannya, seraya terus menerus mengevaluasi diri dari tahun ke tahun. Untuk menjadi guru yang penuh inovatif,ideal dan layak ada beberapa kriteria menurut beberapa tokoh seperti, menurut Prof. Herawati Susilo MSc Ph.D, pakar pendidikan Universitas Negeri Malang, ada enam kriteria guru masa depan (ideal) , yaitu belajar sepanjang hayat, literate sain dan teknologi, menguasai bahasa inggris dengan baik, terampil melaksanakan penelitian tindakan kelas, rajin menghasilkan karya tulis ilmiah, dan mampu mendidik peserta didik berdasarkan filosofi kontruktivisme dengan pendekatan kontekstual.
Menurut Husnul Chotimah (2008), ada beberapa criteria guru ideal yang seharusnya dimiliki bangsa Indonesia di abad 21 ini. Pertama, dapat membagi waktu dengan baik. Dapat membagi waktu antara tugas utama sebagai guru dan tugas dalam keluarga, serta dalam masyarakat. Kedua, rajin membaca. Ketiga, banyak menulis. Keempat, gemar melakukan penelitian.
            Dari beberapa pengertian di atas, guru ideal dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, guru yang memahami benar profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dia sosok yang selalu member dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridla dari Allah SWT. Dia mendidik dengan hatinya, kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria,senang,dan selalu menerapkan 5S (salam, sapa, sopan, senyum, dan sabar) dalam kesehariannya. Kedua, guru yang ideal adalah guru yang rajin membaca dan menulis. Pengalamn mengatakan, bahwa barang siapa yang rajin membaca, maka ia akan kaya ilmu. Ketiga,guru yang sensitive terhadap waktu. Mampu memanfaatkan waktu dengan baik. Saat kita memuliakan waktu, maka waktu akan menjadikan kita orang mulia. Karena itu, kualitas seseorang terlihat dari cara ia memperlakukan waktunya. Keempat, guru yang ideal adalah guru yang kreatif dan inovatif. Terakhir, guru yang ideal adalah guru yang memiliki lima kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan moral, kecerdasan social, kecerdasan emosional dan kecerdasan motorik.
           

            Kesimpulan mengenai kriteria guru ideal,
1.      Orang yang mempunyai kompetensi tinggi dengan banyak membaca,menulis, dan meneliti. Ia adalah figur yang senang dengan pengembangan diri terus menerus, tidak merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki.
2.      Mempunyai moral yang baik, bias menjadi teladan, dan member contoh perbuatan, tidak sekedar menyuruh dan berorasi.
3.      Mempunyai skill yang memadai untuk nerkompetisi dengan elemen bangsa yang lain dan sebagai sumber inspirasi dan motivasi kepada anak didik.
4.      Mempunyai kreativitas dan inovasi tinggi dalam mengajar sehingga menarik dan memuaskan anak didik.
5.      Mempunyai tanggung jawab sosial dengan ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan problem-problem sosial kemasyarakatan.
            Seorang guru yang baik, merupakan seorang innovator yang baik. Ia akan selalau berpikir dan bertindak inovatif dalam pembelajarannya, seraya terus menerus mengevaluasi diri dari tahun ke tahun. Untuk itu, agar para guru dapat tampil menjadi sosok innovator, maka dirinya harus selalu membaca. Seorang guru yang senang menulis, membaca dan berdiskusi umumnya dapat bersikap inovatif dalam pembelajarannya di kelas. Itu sebabnya karena dirinya selalu mengikuti informasi terbaru dan terutama, selalu berpikiran kreatif.








Referensi
Asmani, Jamal Ma’mur . 2010.Tips Menjadi Guru Inspiratif,Kreatif dan inovatif. Yogyakarta : Diva Press
Sudaryanto Spd. “Guru Perlu Inovasi Mengajar”. Kedaulatan Rakyat. 1 April 2010.